Jumat, 12 Maret 2010

PNEUMATIK

BAB III
KOMPONEN PNEUMATIK
A. S I L I N D E R

1. Silinder Kerja Tunggal
Penggerak pneumatik mempunyai fungsi mengubah energi tersimpan dalam udara bertekanan menjadi energi kinetik
Fungsi : Pada silinder kerja tunggal, udara bertekanan hanya digunakan pada satu sisi piston. Silinder dapat bekerja hanya pada arah maju.
Piston kembali (mundur) melalui gaya pegas atau gaya dari luar.
Penggerak : Katup 3/2
Jenis : • Silinder piston
• Silinder membran



2. Silinder Kerja Ganda
Fungsi : Pada silinder kerja ganda, udara bertekanan digunakan pada kedua sisi piston. Silinder dapat bekerja pada arah maju dan mundur.
Gaya piston : Gaya langkah maju lebih besar daripada gaya mundur (perbandingan luas penampang arah maju dan mundur tidak sama)
Bantalan akhir posisi : Digunakan untuk menahan benturan yang keras dari piston pada akhir posisi. Piston dengan bantalan udara dilakukan dengan jalan menahan aliran udara buangan. Udara harus mengalir melalui lubang kecil, yang diatur oleh sekrup pengatur.
Penggerak : Katup 5/2, katup 5/3
Jenis : • Silinder piston
• Silinder dengan batang piston
• Silinder tandem
• Silinder multi posisi
Double Acting Cylinder


Double Acting Cylinder with adjustable endposition cushioning




3. Silinder Putar dan Penggerak Berayun
Silinder Putar : • Batang piston mempunyai profil bergigi. Profil bergigi ini menggerakkan roda gigi.
• Gerakan linear piston diubah menjadi gerakan putar dari roda gigi
• Sudut putaran : 0o sampai 360o.
• Torsi : 0,5 Nm sampai 150 Nm pada tekanan kerja 6 bar, tergantung diameter piston.

Penggerak Berayun • Udara bertekanan menggerakkan baling-baling.
• Gerakan baling-baling dikirim langsung ke poros penggerak.
• Sudut ayunan : dari 0o sampai 270o.
• Torsi : 0,5 Nm sampai 20 Nm pada tekanan kerja 6 bar, tergantung ukuran baling-baling.





Penggerak Berayun





Silinder Putar

B. K A T U P
1. Simbol Pensake-laran Katup
Komponen pneumatik secara normal digambarkan dalam diagram rangkaian pada kondisi tidak bekerja (tanpa energi) .


:
Posisi pensakelaran ditunjukkan oleh empat persegi panjang (kotak).


:
Jumlah kotak tergantung jumlah posisi pensakelaran

Fungsi operasi digambarkan di dalam kotak empat persegi panjang :

:
Arah panah menunjukkan arah aliran

: Lubang tertutup ditunjukkan oleh dua garis yang digambarkan satu tegak lurus terhadap yang lain.


:
Sambungan line digambarkan di luar kotak empat persegi panjang.


2. Simbol Katup Kontrol Arah

:
Katup 2/2 , posisi normal tertutup (NC)
• 2 (depan) menunjukkan jumlah lubang
• 2 (belakang) menunjukkan jumlah posisi

: Katup 2/2 , posisi normal terbuka (NO)

: Katup 3/2, posisi normal tertutup (NC)

: Katup 3/2, posisi normal terbuka (NO)

:
Katup 4/2 ,
• aliran dari 1 ke 2 dan dari 4 ke 3

:
Katup 5/2 ,
• aliran dari 1 ke 2 dan dari 4 ke 5

: Katup 5/3 , posisi tengah tertutup

3. Operasi Pengaktifan Katup
Manual

: Operasi tombol (umum)

: Tombol

: Operasi tuas

: Pedal kaki
Mekanik

: Operasi rol

: Operasi rol, satu arah

: Pegas kembali

: Pegas center
Operasi Pneumatik

: Pengaktifan langsung pneumatik

: Pengaktifan tidak langsung pneumatik ( pilot / pemandu )
Operasi Listrik

: Operasi dengan solenoid tunggal

: Operasi dengan solenoid ganda
Operasi Kombinasi

: Solenoid ganda dan operasi pilot ( pemandu ) dengan tambahan manual

4. Macam-macam Katup
Katup 3/2, Dudukan Bola, Posisi Normal Tertutup
Tidak Aktif : Gaya pegas mendorong piringan sehingga menutup aliran dari suplai udara 1 ke lubang keluaran 2. Lubang keluaran 2 terhubung dengan lubang buangan 3.
Aktif : Awalnya lubang buangan terblokir dan aliran dari 1 ke 2 terbuka.
Keistimewaan : • Pensakelaran (switching) tidak bersamaan.
• Sederhana, desain biaya rendah
• Ukuran kecil




Katup 3/2, Dudukan Bola, Posisi Normal Terbuka
Tidak Aktif : Gaya pegas mendorong piringan menutup lubang buangan 3. Suplai udara dari lubang 1 terhubung dengan lubang buangan 2.

Aktif : Awalnya lubang suplai udara diblokir , kemudian aliran dari 2 ke 3 terbuka.

Keistimewaan : • Pensakelaran (switching) tidak bersamaan.
• Luas penampang aliran yang lebih besar dengan langkah operasi yang lebih pendek.
• Tidak peka terhadap kotoran
• Umur pemakaiannya panjang.






Katup 3/2, Pneumatik Tunggal, Posisi Normal Tertutup

Tidak Aktif : Gaya pegas mendorong piringan sehingga menutup aliran dari suplai udara 1 ke lubang keluaran 2. Lubang keluaran 2 terhubung dengan lubang buangan 3.

Aktif : Awalnya, sinyal pneumatik pada lubang kontrol 12 memblokir udara buangan 3, kemudian membuka aliran dari 1 ke 2.





Kontrol dengan Pemandu (Pilot Control)

Katup dengan kontrol pemandu digunakan untuk mengurangi gaya pengaktifan.

Katup dengan kontrol pemandu terdiri dari 2 katup :
• Katup kontrol pemandu (katup 3/2) dengan ukuran kecil dan
• Katup utama
Saluran udara dengan diameter kecil menghubungkan lubang suplai udara 1 dari katup utama dengan katup kontrol pemandu.
Jika batang dari katup kontrol pemandu diaktifkan, udara bertekanan mengalir ke piston pemandu dari katup utama dan katup utama aktif.




Katup 3/2 Operasi Dengan Rol, Kontrol Pemandu

Tuas rol diaktifkan oleh bubungan (cam) pada silinder. Gaya pengaktifan diperkecil melalui kontrol pemandu.

Pemilihan posisi NC ke NO dapat dilakukan dengan menukar lubang 1 dan 3.







Katup 4/2, Dudukan Piringan

Katup dengan dua piston pemandu

Katup ini merupakan kombinasi dari dua katup 3/2 :
• Katup 3/2 dengan posisi NC
• Katup 3/2 dengan posisi NO

Katup 4/2 digunakan untuk menjalankan silinder kerja ganda.







Katup 5/2 Pengaktifan Pneumatik Ganda, Dudukan Piringan Geser
Katup mempunyai fungsi memori (penyimpan). Sinyal pendek (pulsa) cukup untuk mengaktifkannya.

Sinyal pneumatik digunakan pada lubang 12 menyebabkan aliran dari lubang 1 ke lubang 2.

Sinyal pneumatik digunakan pada lubang 14 menyebabkan aliran dari lubang 1 ke lubang 4.

Jika kedua sinyal digunakan secara bersamaan pada kedua lubang kontrol (12 dan 14), sinyal pertama yang masuk salah satu lubang kontrol adalah yang doniman.

Kegunaan : • Untuk mengontrol silinder kerja ganda




Katup Pengatur Aliran dan Katup Pengatur Aliran Satu Arah
Katup Pengatur Aliran



• Mengatur volume aliran udara bertekanan
• Kebanyakan dapat diatur, pengatutannya dapat diset
• Tidak dapat menutup secara sempurna
Katup Pengatur Aliran Satu Arah




: • Merupakan katup kombinasi dari katup pengatur aliran dan katup satu arah.
• Mengalirkan aliran ke satu arah, tetapi udara bertekanan hanya dapat mengalir melalui penampang cekikan dengan arah yang berlawanan.
• Pemasangan langsung pada silinder.
Pemakaian : • Pencekikan udara suplai atau udara pembuangan
• Men”set” penundaan sinyal

Katup Satu Arah dan Katup Buangan Cepat
Katup satu arah




: • Melepas aliran pada satu arah
• Memblokir aliran pada arah yang berlawanan
• Piringan terangkat dari dudukannya jika gaya dari udara bertekanan lebih besar dari gaya pegas



Katup Buangan Cepat





: • Digunakan untuk menggerakkan elemen kerja dengan cepat.
• Kecepatan piston silinder dapat dinaikkan ke harga maksimum karena tahanan aliran pada saat pembuangan dikurangi selama bergerak.
• Pemasangan langsung pada silinder .

Katup Tekanan Ganda (Fungsi DAN)

Harga dua-tekanan digunakan untuk hubungan logika DAN.

Sinyal udara bertekanan digunakan untuk input 1 dan input 3 menghasilkan sinyal pada output 2.

Tanpa sinyal atau hanya salah satu sinyal input, tidak ada sinyal output yang dihasilkan.

Sinyal Output : • Jika terjadi perbedaan waktu diantara sinyal input, sinyal yang datang terakhir yang mencapai output.
• Jika terjadi perbedaan tekanan diantara sinyal input, sinyal dengan tekanan yang lebih rendah yang mencapai output.



Katup Ganti / Shuttle Valve (Fungsi ATAU)

Katup ganti digunakan untuk hubungan logika ATAU.

Sinyal udara bertekanan digunakan untuk input 1, input 3, atau ke dua input menghasilkan sinyal pada output 2.

Tanpa sinyal input, tidak ada sinyal output yang dihasilkan.

Sinyal Output : • Jika sinyal-sinyal diberikankan pada kedua input, sinyal dengan tekanan yang lebih tinggi yang mencapai output.




Katup Sakelar Tekanan

Jika tekanan pada lubang kontrol 12 melebihi harga yang ditentukan, katup 3/2 mengaktifkan switch, udara bertekanan dikeluarkan dari lubang 2.

Katup 3/2 kembali ke posisi semula jika tekanan pada lubang kontrol lebih rendah dari harga settingnya.

Pemakaian : Sinyal tergantung tekanan diperlukan untuk switching selanjutnya dengan sistem kontrol.
Contoh : tekanan pengepresan dari silinder.



H. KATUP TUNDA WAKTU, POSISI N/C

Katup kombinasi : • Katup kontrol aliran satu arah
• Tabung udara bertekanan
• Katup pneumatik 3/2
Fungsi : • Udara bertekanan mengalir dari lubang kontrol 12 melalui pencekikan yang diatur ke dalam tabung udara bertekanan
• Tergantung setting pencekikannya, banyak atau sedikit udara mengalir ke dalam tabung udara bertekanan per unit waktu
• Jika tekanan pada tabung terpenuhi, katup 3/2 aktif, udara bertekanan dikeluarkan dari lubang output 2.
• Jika sinyal kontrol dilepas, katup 3/2 kembali ke posisi semula.
Pemakaian : • Rangkaian dengan kemampuan tunda waktu – on
• Rangkaian dengan kemampuan tunda waktu – off
• Rangkaian sinyal pendek (pulsa)
• Rangkaian dengan sinyal panjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar